Mengirim pesan melalui media sosial seperti whatsapp adalah yang paling sering dilakukan di era modern seperti saat ini. Apalagi bagi saat guru dan ssiwa harus melaksanakana proses belajar mengajar dari rumah selama masa pandemi Covid-19. Karena penyampaian materi pembelajaran yang tidak bisa dilakukan secara tatap muka antara peserta didik dan guru, maka kegiatan belajar pun menjadi lebih sering dilakukan melalui HP/Smartphone. Begitu juga dengan komunikasi antara peserta didik kepada guru, misalnya ketika menanyakan materi yang belum dipahami atau tugas-tugas yang akan dikerjakan.
Jika dalam komunikasi langsung ada etika, maka hal yang sama juga ada ketika peserta didik mengirim pesan kepada Bapak/Ibu Guru. Etika-etika tersebut antara lain:
Meskipun mengirim pesan dapat dilakukan kapan pun, tetapi kamu tidak boleh melakukan hal itu kepada Bapak/Ibu guru. Kamu harus memperhatikan waktu yang tepat untuk mengirim pesan, yaitu pada saat jam kerja atau selama jadwal Bapak/Ibu guru mengajar. Seandainya kita ingin mengirim pesan di luar jam kerja, pastikan tidak di waktu orang beristirahat dan beribadah, serta hindari mengirim pesan pada malam hari setelah lewat pukul 20.00 karena akan mengganggu waktu istirahat Bapak/Ibu guru.
Bapak/Ibu guru bukanlah teman sebaya kamu, jadi gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Meskipun Bapak/Ibu guru menggunakan bahasa yang santai, kamu tetap wajib menggunakan bahasa yang formal/resmi untuk menjada etika. Hindari juga penggunaan bahasa alay dan singkatan-singkatan dalam mengirim pesan, seperti sy, dmn, kpn,
Dalam menulis pesan kepada ibu/bapak guru jangan menggunakan kata aku, gue, tetapi menggunakan kata saya. Dan sangat disarankan menggunakan kata bapak atau ibu saat menyapa guru kita.
Salam merupakan hal yang wajib dilakukan untuk memulai percakapan, baik dalam komunikasi secara online maupun langsung. Contoh salam yang bisa digunakan, antara lain “Assalamualaikum”, Selamat Pagi/Siang/Sore”, jangan menggunnakan bahasa alay atau singkatan lainnya seperti P, slm, dan sebagainya.
Kata “maaf” digunakan untuk menunjukkan sopan santun dan kerendahan hati. Contohnya, “Mohon maaf mengganggu waktu Bapak/Ibu”.
Perlu diketahui bahwa tidak semua Bapak/Ibu guru menyimpan kontak semua peserta didiknya. Oleh karena itu, selalu perkenalkan diri terlebih dahulu ketika menghubungi Bapak/Ibu guru. Sebutkan nama dan kelas sehingga Bapak/Ibu guru mengenalimu. Contohnya, “Perkenalkan, Pak, nama saya Iwan dari Kelas X TPL B”.
Setelah memperkenalkan diri, kemudian jelaskan tujuanmu menghubungi Bapak/Ibu guru menggunakan tulisan yang singkat, padat, dan jelas. Contohnya, “Saya ingin bertanya tentang tugas yang Bapak berikan hari ini, dalam tugas tersebut kita harus membuat kalimat atau cukup menuliskan contoh katanya saja pak?”
Setelah semuanya tersampaikan, jangan lupa ucapkan terima kasih.
Dari semua etika di atas, berikut contoh pesan yang baik untuk dikirim kepada Bapak/Ibu guru.
Selamat pagi, Pak
Maaf mengganggu waktunya.
Perkenalkan, nama saya Iwan dari Kelas X TPL B
Saya ingin bertanya tentang tugas yang Bapak berikan hari ini, dalam tugas tersebut kita harus membuat kalimat atau cukup menuliskan contoh katanya saja pak?
Terima kasih.